Orang mana lagi yang tidak seaneh ini? Malam-malam, berguling-guling, lalu pada akhirnya malah melakukan hal yang lain. Bahkan mungkin orang lain pun yang melihat akan bingung. Haah...
Kali ini...
Ya...
Coba pikirkan sejenak....
Sudah lama ini... Sudah lama aku hidup......Hmm... Kita maksudnya...
Dan salama itu juga kita bernafas, menghirup udara, melihat, dan lain-lain...
Dan salama itu juga kita bernafas, menghirup udara, melihat, dan lain-lain...
Kadang bermain, kadang bercanda, kadang diam, dan lebih sering gelap. Gelap karena lampu yang dimatikan. Gelap karena hening yang berkelimpahan. Dan gelap karena pikiran yang sedang kacau...
Sungguh kacau...
Aku pun tak tahu mau bagaimana lagi...
Aku pun tak tahu mau bagaimana lagi...
Aku hendak menggantungkan asa, namun gantunganku terasa pudar...
Hendak aku mencari keyakinan, tapi aku sendiri yang meninggalkannya...
Terkadang akupun hendak membangun, namun aku sendirilah yang merusak...
Itulah aku...
Tak kukira, aku bisa segelap ini...
Haah...
Hanya bertahan di dalam dunia ini dan memberi yang terbaik yang aku bisa...
Hendak aku mencari keyakinan, tapi aku sendiri yang meninggalkannya...
Terkadang akupun hendak membangun, namun aku sendirilah yang merusak...
Itulah aku...
Tak kukira, aku bisa segelap ini...
Haah...
Hanya bertahan di dalam dunia ini dan memberi yang terbaik yang aku bisa...
Terbaik...
Hah, mungkin. Manusia kan hanya bisa memberi 80% terbaiknya.
Jadi itu tidak bisa di bilang terbaik bukan? Yang terbaik itu seharusnya 100% kan?
Jadi itu tidak bisa di bilang terbaik bukan? Yang terbaik itu seharusnya 100% kan?
Tapi...
Tapi...
Memang kalau sudah begitu akhirnya...
Kenapa harus ada kata terbaik?
Kenapa harus ada kata berusaha?
Akhirnya pun sama juga...
Iya kan...
Iya...kan....
....
....
Semua akan mengalir...
Bak air di sungai, semua akan terapung jauh dari hulu...
Semua masalah bak kayu besar penghalang aliran...
Yang dapat kita lakukan untuk membuat aliran pikiran menjadi tenang adalah menyingkirkan kayu itu...
Dan menjadi pikiran yang tenang akan membuat hati bening bak air di danau...
Semua bisa terkendali jikalau emosi tidak mencampuri...
Semua bisa ditangani kala kepala tak kunjung mendidih...
Jadi, untuk apa beremosi?
Untuk apa menghukum?
Biarlah waktu yang melewatinya, biarkan dia yang mengurusnya...
Semua akan tenang...
Tenang dan damai....
Aku....
Damai....
...
. . .
. .
.
Semua bisa ditangani kala kepala tak kunjung mendidih...
Jadi, untuk apa beremosi?
Untuk apa menghukum?
Biarlah waktu yang melewatinya, biarkan dia yang mengurusnya...
Semua akan tenang...
Tenang dan damai....
Aku....
Damai....
...
. . .
. .
.
Dan sekarang aku kembali beristirahat dengan tanpa emosi...