Selasa, 07 Desember 2010

Mimpi Panjang, Malam...

"Aku tahu sekarang ini siang. Tapi atmosfir di sini menyambut malam kepadaku...
Tidakkah indah malam ini?"

Haah. Bermimpi memang sesaat. Berkhayal memang sekilas. Memejamkan mata pun hanya menjadi seperti pemanis. Apalagi suara hujan yang rintik-rintik itu. Sangat manis. Namun hanya ada satu yang paling
sering membuat semua itu berubah menjadi sebuah mimpi buruk yang sangat penjang. Diam serumah dengan dua orang yang sangat mengganggu hidup, baik di rumah, maupun di tempat lainnya, sangat mengganggu dan ingin sekali aku pergi!

Sudahlah! Aku sudah tidak bisa diam lagi di sini! Lebih baik aku tidur saja! Dan mimpi panjang! Sudah cukup aku diam di sini mendengarkan celotehan kosongnya yang bodoh itu! Namun itu hanyalah celotehanku yang mengikuti kebodohannya. Jadi aku pun ikut-ikutan bodoh? Ah, lupakan. Yang penting sekarang aku sudah bisa menulis semua ini. Bersyukurlah...

Hah. Semua ini memang terasa seperti mimpi. Mungkin bagiku atau dirinya, atau kalian, atau siapapun mereka. Semua itu benar-benar kebohongan visuual yang ditangkap oleh mataku. Diterka oleh indra perasaku. Namun tak sadar bahwa semua itu hanya mimpi di tengah malam. Ya, hanya perasaan tanpa isi.

Kalau aku telaah lebih dalam lagi, melihat ke kekelaman melam ini, aku melihat hitam. Hitam yang bernoda. Penuh dengan butir-butir kepedihan. Hiasi gelap dengan terang yang mencandukan. Hah... Aku mulai berpikir lagi. Kenapa aku memikirkan langit sementara diriku seperti malam ini? Mencari tempat candu untuk menutupi kepedihan. Aku merasa kesepian di tengah keramaian. Pedih di saat senang. Susah di saat yang lain merasa gembira. Dan aku mulai berpikir, Kapankah aku bisa tertawa lepas dengan isi hatiku?

Tidak ada komentar: