Lagi-lagi aku diam termenung di depan komputer untuk mengetik. Lagi-lagi akud iam di depan monitor untuk memberi salam kepada BitTorrent, Facebook, Twitter, O2Jam, Genetos, Rythm World, dan lain-lain. Hanya untuk merefresh pikiranku yang sudah lama tidak menyalami mereka. Ya, aku kira ini semua adalah rutinitas yang patut dibilang "sudah merobotisasi". Hanya terpaku pada elektronik, lagi dan lagi. Karena sekali lagi aku mau ingatkan lagi tentang kepergianku untuk ujian tidak menghilangkan pikiran jahat untuk online. :P
Ya, yang penting aku hampir bebas dari segala kepenatan yang sudah menghalangiku untuk mendengarkan lagu di Headset komputerku tersayang. Sungguh fantastis! Apakah nanti aku dapat mendapatkan pendapatan yang sesuai dengan yang aku harapkan? Semoga saja bisa! Walaupun sudah ada satu pelajaran yang terbukti remed, jadi, ya sudahlah, syukuri apa yang terjadi kalau kata D'masiv. Jadi belajar saja, wong bentar lagi kok, satu hari lagi. Tapi memang ada yang aneh akhir-akhir ini.Entah itu aku yang mulai aneh atau aku memang merasakan keanehan di sini. Tapi yang lebih aneh terjadi saat aku pulang sekolah, tadi!
Awal kata, aku merasakan keanehan. Ya, mungkin diriku yang aneh. Tiap hari aku merasakan ada yang berbeda. Entah apa yang terjadi tapi kenapa bukan semut yang mengikuti gula? Ya, aku tak tahu apa maksudnya, tapi kadang kiasan bisa saja terbalik, dan kadang kembali seperti semula. Tapi kenapa jadi begitu? Kadang terbesit pikiran yang aneh-aneh. Lagi-lagi keanehan terjadi. Namun satu yang aku tahu, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Walaupun kawanku sudah aneh dan sapertinya stres karena memikirkan pelajaran, dia mulai meneliti angka. Namun, kenapa angka yang sama yang dia teliti? Aku memang tidak mau ikut campur urusannya, tapi masalahnya itu menyangkut diriku. Jadi aku mau bertindak untuk menyadarkannya, tapi biarlah. Biarkan dia berkreasi. Nanti juga lupa kok.
Satu lagi kejadian aneh saat aku ingin menyebrang. Lagi-lagi headset sudah terpasang di telingaku dan aku sedang berjalan sambil mengilhami lagu yang aku dengarkan itu. Sebenarnya aku memerhatikan jalan yang berada tepat di bawah kakiku dan depannya. Jarang aku melihat ke depan, makanya aku juga sedang melatihanya, nanti. Lalu, tepat satu langkah aku menginjakan kaki ke atas cat hitam putih itu, Satu kaki yang tidak aku kenal seperti ingin melewati kakiku. Saat aku telusuri sampai ke wajahnya.
.............
Botak. Tersenyum. Dan satu lagi Spiky, sama juga. Mereka tersenyum lebar kepadaku seolah mereka mengenalku. Aku bingung dan tidak ingat, bahkan tidak tahu siapa mereka. Sebentar mereka melihatku sambil tersenyum lebar. Aku hanya membalas senyuman mereka dengan tatapan silau dan bingung. Aku merasa, kecil, aneh. Mereka lalu berjalan melewati aku. Aku pun segera menyebrangi jalanan dan mereka seperti menengok ke arahku saat aku akan menyebrang jalan. Tetap saja mereka tersenyum saat mereka pergi. Apa yang salah denganku? Apakah aku terlalu...rata? Wajah memang menurutku penting, tapi aku sudah terbiasa meratakan wajahku. Haruskah dibelokan sedikit ujungnya? Bisakah?
Aah! Dan satu lagi belum lama terjadi. Seorang yang chat kepadaku, dengan nama ****** dan langsung menyahutiku dengan panggilan seperti yang sudah kenal dekat. Lalu aku hanya menjawab dengan dua tanda tanya, tanda aku tidak tahu siapa dia. Tiba-tiba dia menanyakan namaku, lalu saat aku bertanya namanya tanpa memberi tahu namaku, dia malah menyahutku dengan "salah orang! Nama loe siapa?" Ya, seperti itulah pokoknya. Entah apa aku sedang pikun atau memang dunia menginginkan diriku untuk bisa lebih bergaul? Atau ini semua terkait? Atau apakah salah satu dari kedua orang itu adalah orang yang chat di facebook? Apakah aku benar-benar sudah gila? Apakah aku bermimpi? Kenapa realita terus bertanya kepadaku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar